Selasa, 31 Januari 2012

belajar berinvestasi di kebun karet


belajar berinvestasi di kebun karet.
oleh : Gus Agusti 


 
Ketika anda memiliki tanah yang letaknya tidak berada di tempat yang strategis atau tidak di pinggir jalan ,maka sulit untuk di jual dengan harga yang memadai.maka saya menghimbau agar kita bisa belajar bertani sesuai dengan kemampuan yang kita miliki,yang bisa menghasilkan nantinya.namun untuk kita berkebun atau bertani kita juga harus memilih apa yang harus kita tanam.karena bila salah maka tidak akan menghasilkan apa-apa atau Cuma capeknya saja,karena kita tidak punya modal atau hanya modal paspasan untuk beli bibit misalnya,sedangkan untuk perawatan kita tidak punya. Tidak ada pilihan lain kecuali kita mengerjakannya sendiri untuk menghemat biaya

            Jadi disini saya mengajak anda yang punya lahan.yang bisa untuk berkebun,ada pilihan yang saya juga sedang mencobanya yaitu:mengembangkan usaha tanaman karet,karena menurut saya tanaman karet tidak terlalu susah untuk perawatannya,kita hanya perlu untuk pemeliharaan yang rutin jangan sampai mentang-mentang tanaman hutan lalu dibiarkan di dalam semak,karena karet juga butuh perawatan yang baik dan perlu perhatian yang khusus sampai pada pemupukan dan dosisnya
.
 

            Tapi yang jelas tanaman karet tidak serumit tanaman lain,seperti tanaman sawit misalnya.karena sawit sangat memerlukan perawatan yang baik dari awal sampai pada masa panen dan seterusnya begitu juga dengan pemupukannya.karena bila salah satunya tidak berjalan dengan semestinya,maka hasilnyapun akan tidak memuaskan seperti buah akan tidak memenuhi standar yang ditetapkan oleh perusahaan dimana anda akan menjual buah sawit anda dan jangka waktu panenpun harus tepat dan pengangkutannya juga akan menjadi pegaruh

 

.
            Lain halnya dengan tanaman karet yang tidak terlalu banyak pengaruhnya,seperti halnya dalam pemupukan,kalau kita sebagai petani miskin akan selalu tidak siap dana pada waktu pemupukan,bisa kita tunda dalam beberapa waktu,paling akan terganggu pertumbuhannya namun masih tidak terlalu besar.lain halnya dengan sawit.
          
            Karena saya juga pernah bekerja di perkebunan sawit sekitar 16 tahun,jadi sawit memang saya rasa hanya untuk orang yang memiliki modal besar karena tidak boleh ditinggal atau ditanam begitu saja, walau karet juga demikian,tapi menurut saya tetap ada perbedaannya.
            Dan saya juga  mengajak anda yang sudah memiliki tanaman karet jagan ditinggalkan karena kedepan setelah timah tidak lagi menjadi idola. terpaksa kita harus banting setir juga.
 karena karet bisa menjadi tabungan dimasa depan. selain kita menabung di bank dan bunganya tidak seberapa. itung-itung kita juga bisa berinvestasi dengan berkebun.karena dengan menanam 500 batang saja sudah bisa cukup untuk beli beras sama lauk ala kadarnya.karena,siapa tahu kita tidak lagi dibutuhkan oleh lembaga atau perusahaan sesuai dengan keahlian kita.jadi kita sudah ada persiapan untuk masa pensiunnya. Terimakasih’’ 

Langkah pelaksanaan,

Setelah lahan siap .kita mulai melakukan pengukuran jarak tanam susuai yang ditetapkan atau kita boleh menyesuaikan dengan keadaan tanah yang kita garap untuk tanaman karet,karena tanah tidak semua sama.seperti ditempat saya karena tanah tidak terlalu subur.jadi saya pakai ukuran sendiri yaitu; 3x5m saja.walaupun jarak yang ditentukan dari pertanian 7x3 dan 5x4 jadi bagi yang tanah yang digarap termasuk tanah subur silahkan untuk memakai jarak yang sudah ditentukan. Kemudian kita membuat lobang yang besar dan dalamnya disesuaikan dengan kantong bibit yang digunakan untuk pembibitan.tapi akan lebih ringan jika kita memelih kantong yang agak kecil karena selain ringan untuk kita membawanya dan pembuatan lobangnya tidak terlalu besar. Dan kalau bisa kita harus mempersiapkan bibitnya sebelum pembukaan lahan dan harus diingat juga kalau penanaman di mualai pada awal musim hujan agar lebih aman untuk menghadapi musim kemarau karena secara otomatis bibit yang kita tanam sudah dua kali musim hujan dan akarnya sudah mulai kuat.

Selanjutnya  baru kita mulai untuk perawatan.

Setelah umur dua bulan biasanya kita akan melakukan pemupukan dengan memberikan pupuk urea sesuai dosih yang dianjurkan yaitu; 75 grm tiap batang dan kita lakukan dua kali dalam setahun dan akan lebih baik bila pemupukan dilakukan dengan membuat larikan melingkar dan menutup kembali pupuk yang sudah ditabur agar pupuk tidak terbawa air bila hujan  deras.selain itu kita juga harus mengendalikan gulma yang ada di sekitar batang agar tidak mengambilpupuk yang kita tabur Dan kita juga harus mengendalikan anak kayu yang tumbuh liar dan akan menggangu pertumbuhan tanaman karet tersebut.dan yang tidak kalah penting juga bila kebun anda berada di daerah yang banyak terdapat hama rayap .anda dapat menggunakan ANTI RAYAP ( REGANT ) Dengan di semprotkan di sekitar batang dan anda dapat melakukan penyemprotan dengan ½ l regant untuk 1000 batang tanaman karet.

Untuk dosis pemupukan berikutnya kita lihat di;
‘’Dosis pemupukan tanaman karet di INDONESIA’’


DOSIS PEMUPUKAN UNTUK TANAMAN KARET DI INDONESIA
Umur
(bulan)       
Dosis Gram/pohon
U r e a        RP(Rock posfat)        M O P                                   Kieserit
Sebelum tanam
lubang tanam
-
200
-

2-  3          
75
150
50
50
7-  8           
75
150
50
50
12
100
175
62,5
50
18
100
175
62,5
50
24
250
400
150
100
36
275
400
150
100
48
300
400
200
100
dst
dst
dst
dst
dst

Kemudian untuk pemeliharaan kita harus memperhatikan tumbuh kembang daritanaman karet itu dan apabila ada cabang yang tumbuh pada tempat yang tidak dinginkan harus kita buang sebelum batang mencapai 2-3m dan kalau bisa jangan memotong batang yang sudah besar untuk mendapatkan cabang karena akan berpengaruh pada cabang yang tumbuh karena biasanya di bekas potongan batang yang mati diantara cabang akan tersimpan air hujan dan cabang yang mulai membesar akan mudah patah.

 

2 komentar:

  1. belajar berkebun dan budidaya ikan air tawar tapi selalu gagal hahaa.......

    BalasHapus
  2. hebat sekali kebetulan saya jg sedang bertanam karet.terima kasih

    BalasHapus